20 Desember 2008

ARBORETUM SYLVA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Arboretum sylva untan merupakan kawasan pelestarian plasma nutfah Kalimantan Barat. Maksudpengelolaan arboretum ini adalah untuk pengoleksian, perlindungan dan pelestarian flora dan fauna Kalimantan Barat. Sedangkan tujuannya adalah sebagai tempat pengembangan keanekaragaman hayati, tempat pengembangan pendidikan, pengembangan hutan kota serta sarana rekreasi dan hiburan bagi masyarakat.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam pengelolaan arboretum yaitu :
  • melestarikan sumber daya alam berupa flora dan fauna yang merupakan aset budaya, ilmiah dan keindahan dari hutan hujan tropika Kalimantan
  • mempertahankan nilai-nilai dari arti penting yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui dari masing-masing jenis flora dan fauna yang terdapat di Kalimantan Barat
  • meningkatkan upaya konservasi sumber daya hutan
  • meningkatkan fungsi dan nilai lahan yang terdapat di lingkungan kampus sehingga menjadi areal pendidikan, penelitian dan penyangga kehidupan, dan mengembangkan sejumlah fasilitas yang dapat dinikmati oleh khalayak ramai tanpa merusak areal arboretum.

SEJARAH KAWASAN ARBORETUM

Pada awalnya kawasan arboretum merupakan areal percontohaan antara Departemen Perindustrian Dan Pertanian yang ditanami ubi dan jagung. Karena kurangnya pengelolaan terhadap kawasan tersebut, tanaman ubi dan jagung terbengkalai dan akhirnya ditumbuhi rumput dan alang-alang.
Tahun 1988 setelah adanya Konfrensi Nasional Sylva Indonesia (KNSI) di Yogyakarta, timbul ide dari pengurus Sylva Indonesia Pc. Universitas Tanjungpura (Skarang Sylva Universitas Tanjungpura) periode 1986 - 1988 saat kepengurusan Achmad sanusi untuk membuat kawasan hijau di kampus menjadi kawasan Arboretum.
Masa awal pembangunan Arboretum pada tahun 1988 - 1990 pada saat kepengurusan Kamboja dan pembangunan Arboretum adalah Budi suriansyah. Sebagai langkah awal yang dilakukannya yaitu membangun camp peristirahatan yang juga berfungsi sebagai tempat persemaian yang dibangn dengan swadaya mahasiswa kehutanan.
Camp yang dibangun tersebut diberi nama CAPPA (Camp Pembinaan dan Pengembangan Arboretum). Dan untuk pengelolaannya dibentuk STAR yaitu Staf Arboretum.
Dalam perjalanannya, pengelolaan Arboretum tersebut sempat vacum untuk beberapa saat, hingga aktif kembali hingga sekarang.

KEADAAN FISIK ARBORETUM

Secara geografis Arboretum Sylva Universitas Tanjungpura terletak diantara garis 6 23 21 LS - 109 21 07 BT. Kawasan ini termasuk areal kampus Universitas Tanjungpura yang pengelolaan teknisnya deserahkan kepada Sylva Universitas Tanjungpura dengan luas 3,2 ha.
Areal Arboretum memiliki topografi yang relatif lebih datar dengan altitude 0 - 1 dpl. Struktur geologi Arboretum berdasarkan peta geologi mempunyai skala 1 : 2.000.000 terdiri dari batuan kuarter sedangkan tanahnya adalah alluvial.
Keadaan iklim Arboretum adalah iklim tropis yang termasuk kedalam tipe A dengan nilai Q berkisar antara 0 - 26 % (Ferguson dan schmidt), dengan curah hujan berkisar 130 - 399 mm dengan hari hujan berkisar 10 - 15 hari perbulan. Temperatur udara bervariasi antara 26' C - 29' C dengan temperatur rata-rata 27' C dan kelembaban udara relatif 84 - 89 % (sumber : data riset Arboretum dan BMG Kab. Pontianak, 2003).

Tidak ada komentar: